PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir
dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami
manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
Gempabumi
Apakah Gempabumi itu ?
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.Gempa Bumi yang terjadi di Indonesia
Gempa bumi Sumatera Barat 2009
Gempa Bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter
di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September
2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera,
sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah
di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang,
Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman,
Kota
Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten
Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data
Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4
kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai
1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448
rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
Latar Belakang Pulau Sumatera
Provinsi
Sumatera
Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng
Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan
(sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai.
Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera
Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah
memasuki masa berulangnya siklus.
Terjadinya Bencana
Gempa Bumi
Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi
kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30
September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa
(episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman
(00,84 LS 99,65 BT)
pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi
gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km
tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan
kedalaman 24 km. Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang
lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut)
sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan. Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat
di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga
dilaporkan dari Pematang Siantar, Medan,
Kuala Lumpur,
Bandar Seri Begawan, Lembah Klang,
Jabodetabek,
Jakarta, Singapura,
Pekanbaru,
Jambi,
Pulau Batam
dari Kota Batam,
Palembang
dan Bengkulu.
Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura
mengevakuasi stafnya. Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir
Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi).
Sementara Bandar Udara Internasional
Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara
(sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di
bandara juga terputus.
Sempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1
Oktober.
Penyebab Terjadinya Gempa
Gempa
bumi terjadi karena,bergesernya lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau
bawah permukaan bumi.
AKIBAT DARI GEMPA BUMI
Banyak
dampak dari gempa bumi yang telah terjadi, dan akibat yang paling sering
terjadi antara lain adalah Bangunan Roboh, Kebakaran, Jatuhnya korban jiwa,
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus, tenah longsor akibat
guncangan, banjir akibat rusaknya tanggul, gempa di dasar laut yang menyebabkan
tsunami.
Bagaimana Menyikapi Bencana Gempa
Bumi yang menimbulkan penderitaan bagi manusia
Selama gempa, jangan panik dan selalu berdoa kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semua.
Tips Menghadapai Gempa Bumi
1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2. Jika berada di luar rumah:
Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan
reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang
kamu bawa.
3. Jika kamu berada di mall,
bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban
dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
4. Jika kamu berada di dalam lift:
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kamu
merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, tekanlah semua tombol.
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu
terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan menggunakan interphone jika
tersedia.
5. Jika kamu berada di dalam kereta
api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas
kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
6. Jika kamu berada di dalam mobil:
saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa seakan-akan roda mobil tersebut
gundul. Sopir akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan
berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi, keluarlah
dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
7. Jika kamu berada di
gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah
langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika
kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
8. Dengarkan informasi: Saat gempa
bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan,
penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan
informasi yang benar. Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak
berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang
yang tidak jelas.
Sikap kita dalam menghadapi bencana
alam Gempa Bumi yang menimbulkan penderitaan
Sikap Kita Mengenai bencana alam Gempa Bumi
A. Jika Anda Berada di Dalam Bangunan- Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
- Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
- Periksa apabila terjadi kebakaran.
- Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
- Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
- Periksa aliran dan pipa air.
- Segera tangani hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
- Segera beritahu instansi terkait jika ada hal-hal yang tidak diinginkan (kebakaran, longsor, dll).
Ada kemungkinan bangunan itu akan roboh atau terjadi gempa susulan.
D. Hati-hati berjalan di daerah sekitar gempa
Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
E. Beri pertolongan
Karena petugas kesehatan akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
F. Evakuasi
Mengungsilah segera setelah Anda diberi tahu tempat pengungsiannya. Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.
F. Dengarkan informasi
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio.
- Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK.
- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Jika ada arahan yang diberikan petugas, ikuti dengan baik.
REFERENSI:
·
https://arisudev.wordpress.com/2013/07/31/cara-cara-menghadapi-gempa-bumi-antisipasi-gempa-saat-gempa-dan-sesudah-gempa/
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sumatera_Barat_2009